Antara Ustadz lupa tetangga dan artis pengumbar aurat


Aku tinggal didaerah tangerang, suatu hari aku maen ketempat temenku di sEputaran tangerang, dimana rumah dia dekat dengan pesantren yang sang kyai cukup terkenal dan banyak punya pengagum. Iseng-iseng ku tanya ke temenku eh si pemilik pesantren tuh kalo sholat dimana?
Apa jawab temenku, si ustadz  mah sholat di tempat dia sendiri kalau gak ada yang manggil, manggil pun kalo gak amplop tebel jg gak mau datang. Aku terkejut mendengar jawaban itu, masak seorang ustadz aja kayak seorang artis gitu, dengan tetangga sendiri saja gak mau kenal.
Temenku malah menambahi waktu ada pengajian dikampung si ustadz diminta mengisi acara tersebut, si ustad menjawab dengan kata ajaib ‘ Insyaallah ‘, ternyata pada hari H si ustad tidak datang, dengan alasan ada job diluar pulau. Aku sungguh terkejut dengan jawaban itu kok seorang yang memiliki kelebihan ilmu malah mengabaikan masyarakat skitarnya.
Saya pernah belajar dan membaca bahwa tetangga adalah saudara, tapi kenapa seorang ustadz telah melupakan hal itu? Apakah materi yang jadi tujuan?
Atau ketenaran dia didunia?
Wallohua’lam kita semua hanya bisa menebak, hanya sang ustadz yang bisa menebak.
Kalau begitu apa beda artis yang berpakaian terbuka kekurangan bahan dengan seorang ustadz kalau begitu, mereka sama-sama manusia yang sudah banyak melupakan pelajaran bersosial dan bermasyarakat. Kalau begitu gak ada gunanya ustadz seperti itu jadi panutan, lebih baek blajar sama ustadz kampung yang masih bisa diajak kerja bakti dari pada ustadz yang sudah banyak melupakan tetangga sekitarnya. Kehancuran umat ditangan ustadz seperti itu. Semoga kesadaran bisa diraih sang ustadz dan kembali kejalan Allah. Amiin

NASEHAT SYEKH MUHAMMAD BIN HADY MADKHALY


UNTUK PARA DA’I SALAFY DI INDONESIA

Alih bahasa : Ummu Fadhil

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه وأتباعه بإحسان إلى يوم الدين.

أما بعد:

Allah ta’ala berfirman :

] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً [

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Q.S al-ahzab: 70-71)

Ayat ini yang selalu diulang-ulang oleh para khatib, mubalig, penceramah dan pemberi nasehat, orang yang tidak bisa membaca selalu mendengarnya dari mereka, terkandung didalamnya seruan dari Allah Jalla wa‘azza kepada hamba-Nya yang beriman, Read more of this post