Imam Syafi’i r.a. (150H – 204H )


Nama beliau ialah Muhammad bin Idris bin Al-‘Abbas bin ‘Uthman bin Shafi’ bin Al-Saib bin ‘Ubaid bin Yazid bin Hashim bin ‘Abd al-Muttalib bin ’Abd Manaf bin Ma’n bin Kilab bin Murrah bin Lu’i bin Ghalib bin Fahr bin Malik bin Al-Nadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrakah bin Ilias bin Al-Nadr bin Nizar bin Ma’d bin ‘Adnan bin Ud bin Udad. Keturunan beliau bertemu dengan titisan keturunan Rasulullah s.a.w pada ‘Abd Manaf. Ibunya berasal dari Kabilah Al-Azd, satu kabilah Yaman yang masyhur. Read more of this post

KETIKA OTORITAS ALLAH DIAMBIL ALIH


Pelajaran apakah yang dapat kita ambil bersama di Lapangan Bukit Jalil Malaysia kemarin ?

Sahabat, ketika dua buah kekuatan bertemu untuk bertarung memperjuangkan sebuah kemenangan maka siapakah yang akan tampil sebagai pemenang ? maka kelompok yang memungkinkan mendapatkan kemenangan menurut analisis manusiawi adalah :
– Yang paling banyak ikhtiar/usahanya
– Yang paling banyak pengalaman menangnya
– Yang lebih banyak daya dukung sarananya
– Yang lebih prospektif motivasinya
– Yang banyak melakukan Isthigozah
– Atau Dan lain-lain yang serba lebih Read more of this post

Ad-Dunia


Ad-Dunia

لايؤمن أحدكم حتى يكون هوي ه تبعا لماجئت به

 

(Tidak beriman seorang diantara kamu sebelum hawa nafsunya tunduk kepada apa yang aku bawa dengannya (Al-Qur’an)&(as-Sunnah).Al-Hadist.

 

I.                   PENGERTIAN DUNIA DI DALAM AL-QUR’AN

Kata-kata Dunia didalam Al-Qur’an bisa bermakna :

1.Perhiasan/Kesenangan.

 

46. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.(QS.Al-Kahfi.18:46)

 

2.Kehidupan.

 

20. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.(QS.Al-Hadid.57:20) Read more of this post

Tidak Ada Persaudaraan antara Islam dengan Non Islam


Penulis : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Kategori : Aqidah


Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah atas Nabi Muhammad yang tidak ada nabi setelahnya.

Telah terbit sebuah berita pada lembaran Ukadz No 3031 tanggal 27/8/1394 H,berkaitan dengan pelaksanaan sholat Jum’at di Masjid Qurthubah, disebutkan padanya bahwa perayaan tersebut dilakukan setelah mendapat persetujuan untuk membentuk jalinan persaudaraan dan kasih sayang antara anak-anak dua agama yaitu Islam dan Masehi (Nasrani) .

Sebagaimana pula disebutkan dalam lembaran Ahkbar ‘Alam Islamy no 395 yang terbit tanggal 29/8/1394 H, sebagai berikut “Tidak ragu lagi bahwa amalan ini merupakan wujud keluwesan Islam dan bahwa agama itu satu”, menunjukan bahwa tidak ada persaudaraan dan kecintaan antara Islam dan kafir, akan tetapi kecintaan dan persaudaraan itu hanya ada antara muslimin itu sendiri, dan juga tidak ada persatuan antara Agama Islam dan Nasrani. Read more of this post

Ulama’ yang justru menyesatkan ummat (Sosial Islam)


Penulis : Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsari

Kategori : Aqidah, Islam yang Mandiri


“Aku heran dari (perbuatan) orang yang menjual kesesatan dengan petunjuk !

Dan aku lebih heran dari orang yang membeli dunia dengan Agama”

Itulah kurang lebih ungkapan dua bait syair yang menggambarkan tentang keberadaan dua golongan pengacau da’wah dan perusuh di kalangan umat.

Mereka tiada lain adalah para bandit-bandit da’wah, yang dzahirnya berbicara tentang agama tetapi kenyataannya justru jauh memalingkan umat dari agama, mereka tiada lain adalah para calo-calo da’wah yang senantiasa mengabaikan dan menjual prinsip-prinsip agama demi untuk menggapai kelezatan dunia. Read more of this post

Wasiat Rosulullah SAW


Inilah salah satu wasiat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang mewarnai kalbu Ibnu Abbas, menghunjam dan mengakar, serta membuahkan keimanan yang mantap kepada Allah. Kita juga melihat bagaimana metode dakwah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam, hal pertama kali yang ditanamkan adalah tauhid, bagaimana seharusnya manusia memposisikan dirinya di hadapan Allah. Manusia seharusnya mencurahkan segala hidup dan kehidupannya untuk menghamba hanya kepada Allah. Tidaklah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam mendahulukan sesuatu sebelum masalah tauhid diajarkan.

Kalau manusia ingin selalu berada dalam penjagaan Allah, maka dia harus ‘menjaga’ Allah. Makna perkataan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam: “Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…” dijelaskan oleh seorang Ulama’ bernama Ibnu Daqiqiel ‘Ied: “Jadilah engkau orang yang taat kepada Rabbmu, mengerjakan perintah-perintah-Nya, dan berhenti dari (mengerjakan) larangan-larangan-Nya”. (Syarah al-Arba’in hadiitsan an-nawawiyah). Read more of this post